Wukir Suryadi (with Dale Gorfinkel)
Ecology Gong, 2014
water, bamboo objects, pumps, plastic pool, sensor devices, trumpet parts, fish

An experimental sonic ecosystem of moving parts, organic and man-made, harmonious and dissonant.

Ekologi Gong

ECOLOGY GONG

Ecology (from Greek: oikos (habitat) and logos (study of) is a scientific study of interactions among organisms and their environment. The word “ecology” (“Ökologie”) was coined in 1866 by the German scientist Ernst Haeckel (1834–1919).  Topics of interest to ecologists include the Ecosystems are composed of parts including abiotic and biotic factors. Abiotic factors are things like temperature, humidity, light, and topography. Biotic factors are human, animals, and microbes. Ecology is strongly related to population, community, and ecosystem that represent an entity.

In Indonesia, we know many different types of gong used in Javanese gamelan. The real function of gong in Indonesian traditional musical instrument is to signify the beginning and end of a gendhing as well as giving a sense of balance after going through a very long verse of a song. Now gong is also used a symbol   to start and to end an event, and is often used to launch a new building.

Here, I try to redefine the function of Gong as an independent musical instrument. I am hoping that in the future, this Gong that I created can be played as a solo instrument by any musicians, either as an instrument to compose music or to perform a concert. By responding, learning, and blending in with the other artists in the second Instrument Builders Project, I tried to explore gongs a little bit further.

ecogong

Gong is mostly made out of metal, mainly made in Asia. Each country that makes gong would add unique characteristics in terms of shape or sound. Connection between sound, instrument, and nature/environment is seamless. This Ecology Gong is an effort to set the gong free of its normal functions, to consider gong as an organism that keeps developing, interacting with its environment and adapting through time.

Salam,
Wukir Suryadi

—————————————————————————————————————————————

EcologyGong

GONG ECOLOGY

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organismedengan lingkungannya. Berasal dari kata Yunani oikos(“habitat”) dan logos (“ilmu”). Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 – 1914). Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan populasi, komunitas, dan ekosistem yang menunjukkan kesatuan.

Di Indonesia kita mengenal beragam jenis gong yang terdapat pada instrumen gamelan jawa, Fungsi sebenarnya gong dalam alat musik tradisional Indonesia adalah sebagai penanda permulaan dan akhiran gendhing serta memberikan rasa keseimbangan setelah kalimat lagu gendhing yang panjang berlalu. Saat ini gong sering juga  digunakan sebagai simbolisai dimulainya dan diakhirinya suatu acara, gong juga sering digunakan sebagai peresmian gedung baru .

Disini saya mencoba meng-alih fungsikan  Gong sebagai intruments musik yang mandiri,  harapannya di hari mendatang Gong yang saya hadirkan ini bisa dimainkan secara solo ( instruments) oleh musisi  pada saat membuat komposisi atau Concert. Merespon, mempelajari dan mencoba melebur bersama rekan-rekan theinstrumentsbuilder 2 ini, saya mencoba menelusuri gong sedikit lebih jauh lagi…

Gong adalah alat musik yang umumnya terbuat dari logam, rata-rata diciptakan di wilayah Asia, setiap gong yang dibuat pasti memiliki khas suatu negara baik dari segi bentuk maupun suara.

Hubungan Bunyi, instruments, dan alam /lingkungan adalah kesatuan yang utuh. Gong Ekologi/Ekologi Gong adalah usaha  me-merdekan Gong dari fungsi lumrahnya , menganggap Gong sebagai benda hidup yang  terus berkembang berinteraksi  dengan alam sekitar  dan  mengikuti zamannya

Salam,
Wukir Suryadi